Bokep Indonesia Volume 39

Bokep Indonesia Volume 39

Awalnya cerita ini diawali saat saya barusan terima rapor cawu I, kelas 2 SMA. Rumah yang pas bertemu dengan rumahku barusan dihuni penghuni baru, pindahan dari Gorontalo. Suami istri dengan 2 anak, seorang lelaki dan seorang wanita.
Suaminya bekerja di salah satunya lembaga pemerintahan Sebagai seoarang petinggi Oom U benar-benar repot dan seringkali dinas ke Jakarta. Si suami kenyataannya kenalan baik kakaku yang nomor dua, menjadi keluargaku dan keluarga baru itu cepat jadi dekat. Saya biasa terbuktigil mereka dengan Oom dan tante “U”.
Tante U seoarang wanita berdarah Menado, elok, putih dan benar-benar hebat hati. Performanya teratur terlihat OK dan benar-benar cocok. Ke-2 anak tante U, benar-benar berteman denganku, yang pertama wanita umurnya baru 3,lima tahun, dan adiknya dua tahun. Seringkali saya mengundang mereka bermain, mahfum saya anak lelaki bungsu dari 6 bersaudara. Saya dicintai beberapa anak kecil, dan
cepat sekali berteman sama mereka.

Kelompok Bacaan Seks Terkini Sesaat Dengan Tante Untuk Uang

Bacaan Seks Terkini Sesaat Dengan Tante Untuk Uang
Bacaan Seks 2022 Sampai akhir cawu III, kenasiban rumah tangga mereka serasi saja. Tante U bisa dibuktikan seringkali pergi sebentar sehabis Oom U pergi ke kantor, umumnya jam 13.00 sampai lebih kurang 14.00 WIB tante U sudah kembali. Faktor itu seringkali tante U kerjakan sehabis mereka berada tinggal kurang lebih 6 bulan di dalam rumah itu.

Jika Oom U ke luar kota, tante U pulang cukup lebih sore, terkadang justru setelah maghrib baru tante U pulang mengemudikan mobil sedan HONDA PRESTIGE warna merahnya. Beragam kali saya yang membuka pintu garasinya, karena waktu itu saya sedang di tempat tinggalnya bermain-main dengan ke-2 anaknya. Umumnya jika tante U pergi beberapa anak biasa dijaga oleh pembantunya dan adik wanita Oom U. Adik wanita Oom U seumuran denganku, tetapi mesikipun saya seringkali bermain dengan-nya saya tidak tertarik kepadanya.
Saya cuma merasa kasihan padanya, karena tidak jarangkali dianya mengeluhkan karena tindakan tante U padanya tidak bagus. Sebelumnya sempat saya menyaksikan dianya dimarahin tante U dan disiram air sisa cucian baju yang cukup banyak sabunnya. Tapi aneh kepadaku tante U baik sekali, tapi faktor itu saya kira faktor yang umum saja. Cawu I kelas tiga kelar, saat liburan dua minggu saya pakai waktuku untuk jalanan sama teman-kawan ke sebuahtempat wisata di dekat kotaku.

Jaraknya lebih tidak kurang 45 km dari kotaku, tempat itu berada di lereng gunung dan bersuhu sejuk, tidak sama dengan kotaku yang panas. Saya masih tetap ingat waktu itu hari Senin, kurang lebih jam 10.00 WIB, saat saya liburan pada tempat wisata itu kusaksikan mobil tante U diparkirkan di halaman sebuah restoran; saya tidak berpikir apapun saat itu, bahkan juga saat kuberpapasan dengan tante U yang digandeng mesra dengan seorang lelaki dan ada di belakang mereka bergandengan juga sepasang teman tante U saya masih tetap belum mengerti dan paham apa sebenarnya yang terjadi dan tante U kerjakan bersa-ma teman-temannya.
Mungkin karena bisa dibuktikan waktu itu dengan mental saya masih tetap polos dan polos dan belum mengenali pemahaman cinta alias jalinan lelaki dan wanita saya memandang faktor itu biasa-biasa saja, bahkan juga saya menegur tante U secara santun.

Dengar dan menyaksikan saya spontan tante U terlihat kaget dan terkejut dan selekasnya melepas dekapan lelaki temannya barusan. Selanjutnya dianya mendekatiku dan basa-basi bertanya acaraku pada tempat tersebut. Saat sebelum kita pisah tante U menggandengku sambil masukkan suatu hal ke kantong bajuku, selanjutnya dianya beramanat agar saya rahasiakan tatap muka barusan dengan siapa saja.

Saya menggangguk dan janji tidak akan menceritakan pada siapa saja berkenaan pertemuanku dengannya pada tempat wisata itu. Sebentar sehabis kita pisah kurogoh kantong bajuku, kenyataannya tante U memberikan uang sebesar Rp. 50.000,- , saya bingung bersatu berbahagia. Saya pakai uang itu untuk membayari kawan-kawan.

Sehabis berlibur, seperti umumnya kujalani saat-saat studiku seperti biasa. Di kelas saya bisa dikata sebagai siswa dengan prestasi belajar yang bagus, kelasku termasuk kelas favorit yang siswa-muridnya diputuskan dari 10 terbaik di setiap kelas 2. Dari kelas satu sampai kelas tiga, saya biasa menempati ranking 3 besar.
Saya tiap hari pergi dan pulang dari sekolah pada jalan kaki bersama teman-kawanku. Di hari Sabtu kelasku pulang cukup cepat dari umumnya, karena 2 orang guru yang seharusnya menuntun di
kelasku tidak masuk, dan waktu luang diisi menulis pelajaran dari
guru mata pelajaran yang lain selanjutnya.

Seperti biasa saya pulang jalan kaki, kurang lebih 1 kilo mtr. dari sekolahanku mendadak sebuah mobil merah stop di sampingku dan selekasnya kukenali siapa sopirnya, dia tante U. Saya sebelumnya sempat terpana menyaksikan performanya, dianya terlihat elok sekali ditambah dengan kacamata hitamnya wah benar-benar bukan bermain. Dianya membuka jendela pintu mobilnya dan mintaku selekasnya naik ke mobilnya, ajak-ku pulang bersama-sama.

Kuterima ajakannya dan saya selekasnya masuk dan duduk dalam sikap mobilnya yang ber AC dan empuk jok kursinya. Dianya tidak ajakku secara langsung pulang, tapi jalan muter-muter dengan mobil-nya. Kulirik ia, sangat elok, dan dengan tidak menyengaja kusaksikan paha putih dan mulus kepunyaannya yang terbuka antara belahan rok spannya, sangat membuatku terpana.

Sehabis beragam menit kita jalan tante U berdehem, membuatku kaget dan selekasnya mengalihkan mukaku ke luar jendela. Dibawanya saya bercakap berkenaan pertemuanku pada tempat wisata dulu, dan bertanya padaku apa saya menceritakan pada seseorang. Saya jawab jika saya tidak menceritakan pada siapa saja dan saya ucapkan satu kali lagi jika saya tidak akan menceritakan pada siapa saja berkenaan faktor tersebut. Dengar faktor itu tante U terlihat lega dan menghela napas panjang.

Sesampai di dalam rumah, seperti umumnya saya membantu membuka pintu psupaya dan garasi tempat tinggalnya. Diparkirkannya mobilnya dan saat saya tutup pintu psupaya rumah dan mohon pamit pulang diundangnya saya. Saya dekatinya dan meng ikutinya masuk ke dalam ruangan keluarga.
Dianya selekasnya duduk di atas sofa di muka TV ruangan keluarga, dan mintaku duduk didekatnya. Dan merta dipeluknya saya dan diciumnya pipiku kiri dan kanan, sekalian dianya berterima kasih.
Saya diam saja. Selanjutnya digenggamnya mukaku dengan ke-2 iris tangannya dan sekencang kilat diciumnya bibirku dan mulutku dilumatnya, saya cuma terperanjat terkejut dan tidak bereaksi apapun itu. Tidak lama kemudian dilepaskan dekapannya dan dianya tersenyum padaku. Selekasnya dianya bangun dan mintaku pulang.

Entahlah mengapa semenjak peristiwa itu saya menjadi terus memikirkan ia, saya ingin terus seringkali bertemu dengannya, dalam mimpikupun seringkali terpikir tante U. Setiap bertemu dianya teratur melemparkan senyuman padaku. Saya menjadi terus seringkali melamun dan memikirkan ia. Satu bulan semenjak peristiwa itu kudengar informasi jika tante U kedapatan serong.

Kusaksikan tante dan oom U seringkali berkelahi. Oh.. ya, adik wanita oom U saat ini tidak ada di rumah itu kembali., anak tante U yang pertama sudah masuk playgroup. Semenjak kedengar informasi itu, tante U jarang-jarang keluar kembali seperti umumnya, paling-paling dianya keluar cuma sesaat untuk keperluan antara jemput anaknya yang playgroup.

Saya masih tetap seperti biasa, masih tetap bermain ke rumah tante U dan bercakap dengan tante dan oom U, buatku mereka seperti kakaku sendiri. Pada sebuahhari mendekati terima rapor dan liburan Cawu II di sekolahku seperti biasa diselenggarakan lomba-lomba kesenian dan olah raga, dan kita pulang lebih cepat. Saya masih tetap ingat hari itu hari Kamis, saya pulang lebih kurang jam 09.00 WIB. Sebentar sehabis saya masuk rumah dan ganti baju, kudengar telephone berdering.
Selekasnya kuangkat dan dari seberang sana kedengar suara tante U. Mengenali saya yang terima tante U katakan wah kebenaran nih. ucapnya, tante ingin minta bantuan sebentar… Tante U mintaku selekasnya ke tempat tinggalnya. Saya selekasnya mengamankan pintu-pintu rumah dan menempatkan anak kunci pada tempat umumnya, mahfum di dalam rumah tidak ada siapa saja. Bapak, Bunda dan kakak-kakaku tidak ada di dalam rumah.

event_note Oktober 25, 2024

account_box adminbosku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *