Bokep Indonesia Volume 34

Bokep Indonesia Volume 34

Sella pun duduk di pinggir kasurku sambil melihatku yang berjalan mendekat. Ia pun memberikan isyarat dengan lambaian tangan agar aku mendekat.

“Kenapa Sell?” Tanyaku yang masih berdiri di hadapannya.

“Aku mau kasih sesuatu…” Dengan cepat Sella menarik turun celanaku. Aku kaget bukan kepalang.

Tangan Sella langsung meraih penisku, dan memasukannya ke dalam mulut.

Rasa kantuk ku pun hilang, ingin ku tolak perlakuan Sella namun aku terlanjur menikmatinya. Aku hanya bisa merintih keenakan saat lidah Sella menyapu batang penisku dan memaksa penisku untuk berdiri tegak.

“Ahhh Selll, kamu ini ahhhh…” Rintihku sambil meremas rambutnya. Hisapan Sella di penisku semakin kuat.

Lahap sekali Sella menikmati penisku. Tidak ada sedikitpun bagian yang terlewat dari hisapan dan jilatan lidahnya. Memberikan sensasi kenikmatan tersendiri bagiku yang sudah lama tidak menyentuh wanita ini.

Setelah beberapa menit, Sella melepaskan penisku dan berdiri menghadapku. Tanpa basa basi segera ku lumat bibir tipisnya yang sudah menggodaku dari awal bertemu. Lidah kami saling berpagutan, dera nafas Sella semakin berat saat tanganku menelusup masuk ke dalam pakaiannya, berusaha mencari dan meremas payudaranya yang lembut dan kenyal.

“Uhhh, Sandi….” Desisnya saat ku arahkan kecupanku ke lehernya. Ku jilati tiap senti kulitnya yang putih dan halus tersebut. Tubuhnya bergetar,

keringat mulai keluar meski udara begitu dingin karena hujan dan pendingin ruangan. Tangannya bergantian meremas rambut dan mencengkram punggungku.

Ku dorong tubuh Sella agar terbaring di kasur. Ku tarik celana panjangnya sehingga terlihat celana dalamnya yang berwarna hitam. Kakinya begitu jenjang dan indah, suka sekali aku menatapnya berlama-lama.

Ku usapkan tanganku dari betis hingga ke pahanya, mengirimkan rasa geli ke seluruh tubuhnya yang semakin menegang. Rintihan-rintihan kecil menghidupkan kamar yang biasanya sepi tersebut.

Perlahan ku tarik celana dalam Sella, kali ini terpampang jelas vagina cantik dengan bulu kemaluan yang dicukur rapih dibagian atasnya. Bibir vaginanya sudah merekah basah, klitorisnya sedikit menyumbul keluar, tanda ia sudah tidak sabar untuk dinikmati olehku.

Ku dekatkan kepalaku ke arah vaginanya. Dengan kedua jari, ku buka bibir vaginanya dan ku sapu lembut dengan lidahku. Sella menggelinjang, tangannya menarik seprei, rintihannya berubah menjadi teriakan menahan hasrat yang begitu menggairahkan.

“Arrrgghhhh, Sandiyyyy! Terus Shannnn!”

Aku pun tidak memedulikan teriakannya. Rumahnya yang besar, hujan deras yang kembali turun, sudah pasti tidak akan ada tetangga yang mendengar teriakan nikmat Sella. Hal itu justru semakin meningkatkan gairahku untuk menyetubuhinya.

Kali ini ku masukan kedua jariku, perlahan ku mainkan lubang kenikmatan Sella. Tentu saja ia semakin menggelinjang dan menikmati perlakuanku. Sella pun tidak bisa menahan lagi, ia orgasme dan mengeluarkan cairan kenikmatan dari dalam vaginanya.

“Argghh ohhhhhhh, Sandiyy aku keluarrrrr…..” Teriaknya sambil menarik rambutku.

Ku biarkan cairannya yang berwarna putih bening mengalir keluar dari dalam vaginanya, lalu ku hisap dan ku jilat habis, hanya menyisakan kenikmatan disekujur tubuh Sella.

Aku pun bangkit dan mendekap tubuhnya yang hangat. Gisel mengulurkan tangannya ke dalam saku piyamanya. Ternyata Sella menyiapkan kondom untuk pertempurannya denganku. Tidak bisa kulihat jelas kondom berwarna hitam tersebut karena lampu kamar yang mati, hanya diterangi temaram lampu meja berwarna kuning.

“Sini, kupakein dulu…” Pinta Sella, aku pun menggeser pinggulku agar penisku mendekat ke arahnya. Sella memasangkan kondom di penisku, lalu ia mengubah posisi diatasku. Digenggamnya lembut penisku yang sudah tegang dari awal hisapan mulutnya tadi, diarahkannya ke lubang vaginanya yang masih merekah merah.

event_note Oktober 23, 2024

account_box adminbosku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *